Ada sebuah fabel (cerita tentang binatang) yang perlu kita kaji. Seekor kambing mencari rumput untuk makan siangnya dengan asyik, sehingga tanpa disadari sudah terlalu dalam masuk ke hutan. Dia mengawasi sekelilingnya dan terlihat olehnya seekor harimau yang menuju ke arahnya. " Ya Tuhan, saya dalam kesulitan sekarang," pikir si kambing.
Dia lihat disekitarnya banyak tulang berserakan, serta merta dia duduk membelakangi arah harimau datang. Setelah dia rasa harimau sudah cukup dekat untuk mendengar suaranya, segeralah si kambing bersuara, " Oh My God, betapa nikmat daging harimau, masih adakah harimau di sekitar sini??"
Mendengar itu si harimau berhenti melangkah, dan berbalik sambil bergumam, "huh, hampir saja aku jadi makanan kambing." dan si harimaupun berlalu menjauh.
Di atas pohon ada seekor monyet yang penyaksikan peristiwa itu, dengan sigap dia melompat mengejar si harimau. Si kambing melihat hal itu dan berpikir sejenak, ‘pasti ada yang kurang beres nih’. Benar saja, ternyata monyet membongkar rahasia peristiwa yang sempat ia saksikan kepada harimau. Harimau menjadi geram, " ayo nyet, kamu naik punggungku, kita lihat pembalasanku."
Kambing melihat harimau datang lagi bersama monyet, berpikir lagi, ‘apa yang harus aku lakukan sekarang.’ Seperti kejadian tadi, kambing duduk membelakangi arah datangnya mereka. Dan setelah dekat segera kambing berkata seperti kepada dirinya sendiri, “Dasar monyet ga bisa dipercaya, sudah satu jam aku menunggu, katanya akan membawakan harimau lagi, sampai sekarang belum muncul juga. Awas kalau dia datang!"
Lalu tanpa ba bi bu lagi si harimaupun lari tunggang langgang menjauh dari tempat itu, dan monyet segera melompat, bergelantungan lagi di pepohonan.
Apa yang bisa kita lihat dari kisah ini???… Terserah anda mengartikannya, karena masing-masing dari kita, bisa mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam melihat suatu masalah. Itu sah-sah saja dan sepertinya tidak melanggar HAM,… hehehehe….
Disini saya melihat kecerdikan dan ketenangan kambing dalam mengahadapi masalah yang bahkan mengancam nyawanya. Tapi dengan ketenangan dan kejernihan pikirannya, kambing bisa cepat menggunakan akalnya untuk mendapatkan solusi dari masalahnya.
Kambing ini mengetahui betul apa tujuannya, yaitu berusaha selamat dari ancaman kematian harimau yang kelaparan. Juga tidak mempedulikan bayangan ketakutan yang bisa timbul oleh ancapan itu. Dengan demikian ia bisa berpikir dengan jernih dan cepat, untuk segera mendapat solusinya.
Bagaimana jadinya kalau dalam pikiran kambing yang muncul adalah bayangan-bayangan buruk, "waduuuh… mati aku", atau "mengapa aku bisa sampai tersesat di sini"‘, atau "apa aku bisa selamat dari serangan harimau itu", atau "kenapa si monyet sialan musti ngomong ke harimau?".Bukan tak mungkin si kambing sekarang cuma tinggal tulang belulang seperti yang ada disekitarnya.
Untuk itu marilah kita coba bersama, berusaha untuk tetap berpikir jernih, tetap tenang dalam menghadapi masalah (bukan berarti masa bodoh), supaya kita bisa lebih cepat berpikir, lebih tahu apa tujuan kita, lebih cepat mendapat solusi untuk setiap permasalahan kita, dengan begitu akan lebih cepat meraih tujuan dan cita-cita kita.
Bayangkan : "Mencari coin didalam kolam yang jernih, akan lebih cepat ketemu, daripada mencarinya dalam kolam yang keruh."
Maaf, bukan berarti saya menggurui atau menasehati, tapi itulah renungan yang sedang saya lakukan sekarang.
Bisakah saya menjaga pikiran saya tetap jernih?
Bisakah saya mencari jalan keluar dari permasalahan saya sekarang?
Apakah saya benar-benar tahu apa yang sedang saya cari?