Festival Museum Nusantara Taman Mini Indonesia Indah mengajak kita semua agar mencintai budaya dan sejarah indonesia dalam Festival Museum Nusantara TMII.
Mari Kenali bangsa dengan mengunjungi museum-museum di Taman Mini Indonesia Indah, salah satunya adalah museum keprajuritan indonesia yang sangat erat hubunganya dengan sejarah bangsa indonesia karena seperti kita tahu bahwa bangsa kita telah dijajah beberapa kali oleh orang asing bahkan sampai sekarangpun masih tetap terjajah.
"Festival Museum Nusantara" yang akan saya bahas disini adalah museum keprajuritan indonesia. Di jalur luar bagian selatan terdapat sebuah bangunan megah Museum Keprajuritan Indonesia berbentuk benteng bersegi lima yang dikelilingi perairan. Perairan sekeliling benteng ini menggambarkan negara kepulauan dengan doktrin Wawasan Nusantara. Misinya adalah melestarikan bukti dan rekaman sejarah perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak abad ketujuh sampai abad kesembilanbelas. Oleh karena itu setiap segi bangunan dan benda yang ditampilkan memiliki makna perlambang.
Gerbang utama berbentuk model bangunan abad keenambelas, mencerminkan sifat keterbukaan dan keramahtamahan rakyat Indonesia. Di setiap sudut bangunan terdapat menara pengintai atau bastion, menyiratkan kewaspadaan nasional. Dua kapal tradisional yaitu kapal Banten dan kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan bersandar di danau, melambangkan kekuatan maritim dari barat sampai ke timur.
Penyajian pameran dalam bentuk diorama, fragmen patung, dan relief, baik bagian luar maupun bagian dalam. Pameran bagian luar berupa paduan relief yang menyatu ke dinding gedung bagian luar, meliputi 19 adegan kisah panjang perjuangan bangsa dari abad VII sampai abad XIX, antara lain sewaktu Raden Wijaya mengusir tentara Cina tahun 1292, pertempuran di Benteng Sao Paolo tahun 1575 di Maluku dan Sultan Ageng menyerang Kastel Batavia tahun 1628.
Ruang pamer bagian dalam menyajikan 14 diorama yang menggambarkan cerita perlawanan terhadap penjajah untuk mempertahankan tanah air. Juga terdapat tiruan senjata, meriam, pakaian perang, panji-panji, formasi tempur serta boneka peraga yang mengenakan busana prajurit tradisional. Di samping itu juga dipamerkan 23 patung pahlawan dari perunggu berukuran 1¼ kali besar manusia yang ditempatkan mengelilingi panggung di dalam gedung, di antaranya Gajah Mada, Cut Nyak Dien, dan Pattimura.
Setiap bulan Oktober, dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, museum menyelenggarakan kegiatan pawai prajurit tradisional yang diikuti oleh berbagai daerah provinsi di Indonesia. Panggung terbuka yang dimiliki dapat digunakan untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang maupun malam hari.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati serta menghargai jasa para pahlawan dan orang-orang yang memiliki andil besar terhadap pembangunan serta sejarah perjalanan bangsa. Kita sebagai putra-putri bangsa harus bangga menjadi warga negara indonesia, oleh karena itu mari kita berkunjung dan ramaikan Festival Museum Nusantara.